Aja lali marang kabecikaning liyan *** Aja sira degsura, ngaku luwih pinter tinimbang sejene *** Aja rumangsa bener dhewe, jalaran ing donya iki ora ana sing bener dhewe *** Aja wedi kangelan, jalaran urip aneng donya iku pancen angel *** Aja gawe seriking ati liyan *** Aja golek mungsuh *** Aja sira mulang gething marang liyan jalaran iku bakal nandur cecongkahan kang ora ana wusanane *** Aja ngumbar hawa napsu, mundhak sengsara uripmu *** Aja melik darbeking liyan *** Aja cidra ing janji *** Aja dumeh *** Aja kumalungkung *** Aja kumingsun *** Aja gumedhe *** Aja ngrusak pager ayu *** Aja dahwen *** Aja drengki *** Aja kuminter *** Aja ambeg siya *** Aja ngece wong ora duwe *** Aja kegedhen rumangsa *** Aja adigang-adigung-adiguna *** Aja nggege mangsa *** Aja nampik rejeki *** Aja panasten *** Aja seneng gawe gendra, jalaran gawe gendra iku sipating demit *** Aja seneng yen dialem, aja sengit yen cinacad *** Aja lali piwulang becik *** Aja aweh kasekten marang durjana *** Aja lali marang kahanan kang marakake perang, jalaran yen sira tansah lali bakal tansah ana perang bae *** Aja selingkuh *** Aja seneng madon *** Aja seneng main *** Aja seneng maido *** Aja seneng madad *** Aja seneng nyaru *** Aja bosenan/jelehan *** Aja nggebyah uyah padha asine *** Aja dadi wong pinter keblinger *** Aja mung tuwa tuwas *** Aja golek menange dhewe *** Aja gampang kelu ing swara *** Aja taberi utangan *** Aja seneng royal *** Aja pisan nacad liyan, ora ana wong kang ora cacad *** Aja wedi marang penggawe becik, lan wani marang penggawe ala *** Aja seneng nggampangake

Rabu, 31 Desember 2008

Catatan kecil di penghujung tahun 2008

Saat ini kita telah berada di penghujung tahun 2008, dan sebentar lagi tahun 2009 akan menghampiri kita. Apa yang semestinya kita lakukan sehubungan pergantian tahun ini, kawan? Jawabnya sich simple aja. Yup…, mengevaluasi kinerja kita di tahun 2008 dan membuat rencana kerja yang lebih oke untuk 2009.

Kenapa ya kita kadang tidak menyadari bahwa usia kita terus bertambah. Sementara belum banyak hal yang dapat kita banggakan di hadapan-Nya bila sewaktu-waktu nyawa kita dipisahkan dari tubuh kita. Padahal hidup kita khan harus dipertanggung jawabkan. Buat njawab aja susah, apalagi buat nanggung…. Gedubrak…..!
Sejak lahir sampai sekarang, perjalanan hidup terasa sangat cepat. Rasanya tahu-tahu kita dah lulus TK, trus lulus SD, trus lulus SMP, trus lulus SMA, trus lulus PT, trus kerja, trus nikah, trus punya anak, trus ini, trus itu, dan seterusnya. Kalau tidak segera kita sadari, apakah hidup kita hanya akan sekedar menjalani rutinitas tanpa dapat mendalami maknanya? Mumpung malaikat izroil belum menghampiri, ada baiknya kita niatkan untuk membuat hidup kita lebih bermakna, lebih berguna, baik bagi diri sendiri, keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitar kita.
Berdasarkan hasil evaluasi atas beberapa kegagalan dan keberhasilan yang telah dicapai di tahun 2008, ada baiknya kita siapkan rencana dan strategi yang diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil yang telah dicapai tersebut.
Suka maupun tidak suka, hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita selaku WNI adalah pemilu 2009. Mari kita gunakan hak pilih kita dengan sebaik-baiknya. Yach… kalau belum ada parpol & calon pemimpin yang sesuai dengan kriteria kita, pilih aja yang terbaik dari parpol & calon pemimpin yang tersaji didepan kita. Minimal menghindarkan negeri kita dari cengkeraman parpol dan calon pemimpin yang rakus, tamak, dan kurang bermoral.
Oh ya… hari ini pengumuman CPNS Daerah ya. Bagi yang lolos…., selamat mengabdi pada negeri. Bagi yang belum lolos, sabar aja lagi…... Masih banyak tempat pengabdian yang dapat membuat hidup anda akan tetap bermakna. Siapa tau, suatu saat anda malah jadi boss yang didatengin para pencari kerja. Tetap semangat !!!

Baca selengkapnya......

Rabu, 17 Desember 2008

Sampah di sekitar kita

Dapat dipastikan, hampir setiap hari kita membuang sampah. Dulu, sewaktu saya masih kecil dan belum banyak menggunakan plastik, kita tidak begitu dipusingkan oleh sampah. Cukup dengan menggali tanah di kebun maka setiap hari kita dapat membuang sampah dengan ringan. Sampah-sampah tersebut lama-kelamaan justru menyuburkan tanaman di kebun kita.

Tapi sekarang, dimana plastik telah menyerbu kita, ditambah terbatasnya lahan di sekitar kita yang layak untuk dijadikan tempat pembuangan sampah, membuang sampah seakan telah menjadi beban tersendiri. Menurut Kompas, tahun 2006 saja sampah yang dihasilkan dari aktivitas warga Kota Semarang sudah mencapai lebih dari 4.000 meter kubik / hari. Lalu berapa produksi sampah saat ini di Semarang? Trus di Indonesia? Gak kebayang lagi dech....

Lalu siapa yang harus bertanggung jawab untuk menangani sampah di sekitar kita? Pemerintah kah? Jauh..................... Untuk menyediakan box truk sampah yang mencukupi kebutuhan saja masih susah, apalagi harus menyediakan tempat pengolahan sampah yang dilengkapi sarana & prasarana yang memadai.
Trus gimana donk...

Pemerintah memang perlu kita tuntut untuk meningkatkan tempat, sarana dan prasarana pembuangan/pengolahan sampah. Tapi alangkah baiknya kalau kita semua juga mau berperan dalam mengelola sampah di sekitar kita. Yach dari hal-hal yang nampaknya kecil dulu lach. Misalnya kalau kita belanja di pasar, jangan tiap item belanjaan dibungkus plastik sendiri-sendiri. Cukup pakai satu plastik besar yang bisa dipakai ulang. Trus kalau buang sampah, sedapat mungkin dipisahkan antara yang dapat dimanfaatkan para pemulung dengan yang tidak. Dan yang tak kalah penting, jangan membuang sampah di sungai, dijurang pinggir jalan, ataupun di kebun tetangga.

Baca selengkapnya......

Selasa, 16 Desember 2008

Kritik dan Pujian

Kritik
Kadang menakutkan
Tak jarang menyakitkan
Bisa juga menyembuhkan
Dari kesombongan dan kepuasan
Tergantung bagaimana kita menyikapinya
Kritik
Mudah untuk memberikannya
Namun mengapa kita ogah mengambil hikmah dibaliknya

Pujian
Membuat bibir tersungging
Hati mengembang
Jiwa melayang
Mata tegak memandang
Kadang sampai mabuk kepayang
Tergantung bagaimana kita memaknainya
Pujian
Senang kalau mendapatkannya
Namun mengapa sering lupa menyebarkannya
Pada mereka yang membutuhkan

Baca selengkapnya......

Senin, 15 Desember 2008

Ngrembel lagi... Ngrembel lagi...

Hari minggu kemarin, setelah mencari bubur ayam di Jl. Kelud - Sampangan dan melihat pengambilan pompa di sumur RT untuk diservis oleh teknisinya Pak Kirno, kami sekeluarga jalan-jalan ke Ngrembel Asri, di daerah Kec. Gunung Pati. Disepanjang jalan menuju lokasi, banyak bergelantungan buah durian di lapak-lapak pedagang. Mmmm... harumnya bukan main.

Sesampai di sana, situasi masih lumayan sepi. Kami langsung ke arena permainan. Aliya nyebur di kolam renang. Tapi baru sebentar, kulihat badannya menggigil kedinginan. Langsung aja kuajak naik, ganti pakaian, dan mencari permainan lainnya.

Pertama-tama istriku membeli tiket menembak 2 buah, 1 tiket flying fox, dan 1 tiket kuda tunggang. Untuk tiket menembak, 1 untukku dan 1 lagi untuk istriku. Satu tiket berisi 3 peluru. Dari 3 peluruku, 1 tepat mengenai sasaran, 2 lainnya mendekati sasaran. Sedangkan dari 3 peluru istriku, 2 menjauhi sasaran, dan 1 mendekati sasaran. Dari 1 peluru yang mengenai sasaran, aku memperoleh 1 tiket gratis flying fox.

Setelah menembak, aku dan istriku naik flyingfox. Sedang anakku masih takut dan sudah cukup senang melihat kami naik flyingfox. Berikutnya kami menuju tempat titian, yang gratis. Lagi-lagi anakku masih takut untuk mencoba, dan cukup senang melihat kami meniti tali berjaring itu. Kemudian anakku main ayunan, jungkat-jungkit, prosotan, dan masuk terowongan panjang yang dibuat seperti seekor ular raksasa.

Setelah cukup puas bermain, kami pesen makan. Kami memesan tahu goreng, rujak, ikan bakar, dan sup jagung, serta minuman. Satu persatu pesanan datang dan langsung kami nikmati. Hmmmm mak nyus.... rasanya. Yach..., memang Ngrembel Asri adalah tempat alternatif yang cocok buat mengisi liburan kami.

















Baca selengkapnya......

Ikan kesayanganku mati, hik hik hik........

Malam sabtu yang lalu, kira-kira jam setengah dua belas malam, aku terbangun. Tak seperti biasanya, suara gemericik air dari kolam ikanku tak terdengar. Dengan sedikit terkantuk-kantuk, aku keluar rumah. Ternyata semua aliran listrik di bagian depan rumahku mati, tentu saja termasuk pompa kolamku.

Kuperiksa box sekering, kuketahui bahwa salah satu sekringnya mati. Setelah kutekan tombol otomatis sekering yang mati tadi, lampu dan pompa kolampun kembali hidup.

Aku keluar untuk melihat ikan-ikanku. Sedih hatiku begitu aku berada dipinggir kolam. Kulihat di dalam air, sebagian ikan-ikanku mati. Apalagi saat melihat ikan emas hitam yang sudah lumayan besar itu terkulai. Tak lama berselang, kulihat kepulan asap dari box stop kontak pompa kolamku. Untuk menghindari hal-hal yang membahayakan, segera kumatikan pompa dan lampunya. Setelah itu, dengan sedih kuangkat ikan-ikanku yang mati ke lantai teras rumah.

Setelah termenung beberapa saat, kuambil plastik besar. Kutaruh ikan-ikan yang mati itu di atasnya. Setelah itu, dengan sangat berat hati, kutaruh ikan-ikan itu diluar pagar. Tak sampai lima belas menit, satu-persatu ikan-ikan itu telah dibawa pergi beberapa ekor kucing yang hidup bebas di lingkungan perumahanku. Aku tidak mengubur ikan-ikan itu, karena disamping sudah tidak punya lahan kosong, juga karena menurut pendapatku beberapa kucing yang hidup bebas di lingkungan perumahanku lebih membutuhkannya. Dalam benakku, mungkin ikan-ikanku itu telah ditakdirkan untuk menjadi makanan kucing-kucing itu.

Sementara ini, kupakai pompa air mancur kecil, sebelum kudapatkan pompa pengganti yang akan mengalirkan air terjun di atas kolam ikanku. Pompa air yang kemarin kupakai merk-nya Goldsun, membutuhkan daya 450 watt. Mungkin karena dipakai secara terus-menerus (sepanjang hari & malam) membuat stop kontak tidak dapat menahan panasnya. Hari sabtu kemarin aku mencoba mencari pompa yang berdaya antara 150 - 200 watt dan yang bisa melontarkan air 5 s.d. 7 meter, namun belum ketemu. Smoga aku dapat segera menemukan pompa yang kumaksud, agar keceriaan ikan-ikanku kembali dapat kulihat.







Baca selengkapnya......

Selasa, 09 Desember 2008

Qurban di Puri Sartika tahun ini

Panitia Idul Qurban Masjid Al Hidayah di Perumahan Taman Puri Sartika tahun ini melakukan penyembelihan dan penyaluran hewan qurban sebanyak 4 ekor sapi dan 11 ekor kambing. Hewan-hewan qurban tersebut berasal dari warga perumahan, khususnya dari warga RT 02 s.d. RT 07. Adapun warga RT 01 melaksanakan penyembelihan hewan qurban sendiri di Mushola setempat.

Daging qurban dimaksud dibagikan kepada seluruh warga perumahan dan warga sekitar perumahan. Untuk warga perumahan, mekanisme pembagian diserahkan kepada masing-masing pengurus RT. Sedangkan untuk warga sekitar perumahan, mekanisme pembagian menggunakan kupon yang telah dibagikan sehari sebelum pelaksanaan penyembelihan hewan qurban.

Tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaan pembagian daging qurban kali ini. Panitia peringatan hari raya Idul Adha tahun ini, yang dikomandani oleh Bpk. Wahyu Indarto bekerja sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan bersama dalam beberapa rapat koordinasi sebelum hari H.

Semoga ruh dari pelaksanaan ibadah qurban tahun ini tidak menguap begitu saja, namun dapat membawa berkah, khususnya bagi seluruh warga Perumahan Taman Puri Sartika. Sehingga akan menumbuhkan semangat berkorban dari segenap warga untuk meningkatkan peran serta dan sumbang sih-nya dalam membangun fasilitas publik di perumahan, baik berupa jalan raya, taman bermain, sarana olah raga, dan sebagainya.



















Baca selengkapnya......

Sabtu, 06 Desember 2008

Ujian CPNS

Lowongan menjadi CPNS kembali dibuka. Ribuan orang dari berbagai pelosok negeri berduyun-duyun mendaftarkan diri. Ada yang semangat 45. Ada yang dipaksa orang tua. Namun tidak sedikit yang hanya ikut-ikutan, sekedar mengetahui keberuntungan nasibnya.

Dulu, banyak orang yang enggan menjadi PNS. Selain terikat aturan birokrasi yang njlimet, penghasilan PNS bisa dibilang dibawah pegawai perusahaan swasta, apalagi dibanding perusahaan swasta bonafid. Lambat laun, diawali kebijakan pemerintah di era GUS DUR, penghasilan PNS mulai membaik. Dengan membaiknya penghasilan PNS tersebut telah menjadikan CPNS sebagai alternatif unggulan para pencari pekerjaan, mengingat beberapa perusahaan swasta saat ini sedang mengalami kelesuan akibat krisis keuangan global. Berita PHK dan perumahan sementara karyawan beberapa pekan ini telah banyak menghiasi halaman surat kabar dan tayangan layar kaca.

Sehari lagi test penerimaan CPNS akan digelar. Semoga saja, mereka yang benar-benar berdedikasi tinggi untuk mengabdi pada negeri ini diberi kelapangan jalan untuk diterima menjadi CPNS. Waktu ujian semakin dekat. Latihan, latihan, & latihan mengerjakan soal merupakan saran andalan yang selalu saya sampaikan pada rekan-rekan peminat CPNS. Dan jangan lupa berdoa pada Yang Maha Kuasa.
Selamat berjuang !

Baca selengkapnya......

Selasa, 02 Desember 2008

Sebuah Kesempatan

Secara tidak disengaja, semalam aku mengajak Aliya duduk-duduk di bangku dekat pos satpam. Disana sudah ada Pak Rudi, tetangga samping rumahku. Seperti biasa, aku ngobrol ngalor-ngidul dengan Pak Rudi sambil memangku anakku. Ditengah-tengah obrolan, kami melihat pemandangan yang menakjubkan. Diatas bulan sabit terdapat dua cahaya kecil. Wow... membentuk wajah kartun yang lucu.

Dua buah cahaya kecil, yang kukira bintang, nampak seperti sepasang mata. Dan bulan sabit nampak seperti bibir yang tersenyum indah. Anakku senang sekali melihatnya. Tak henti-hentinya ia melihat dengan keheranan. Sayang, tak seberapa lama bulan sudah tertutup awan. Tinggallah dua buah cahaya kecil yang masih bersinar. Keesokan harinya, setelah membaca Suara Merdeka, baru kutahu bahwa dua buah "mata" tersebut adalah planet Yupiter dan Venus. Dan setelah sampai di kantor, beberapa rekan kerja yang kebetulan juga menyaksikan pemandangan tsb bercerita dengan sangat antusias. Bahkan mereka berusaha memotret kejadian tersebut, meski tidak berhasil, mengingat jaraknya terlalu jauh.

Yang patut menjadi bahan renungan dari kejadian alam tersebut adalah :
1. Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, senantiasa telah memberikan peringatan kepada kita, dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menunjukkan kebesaran dan keindahan alam.
2. Tidak semua orang ber-kesempatan untuk menyaksikan keindahan alam tsb. Dan kesempatan yang diberikan kepada kita pun sangatlah terbatas.

Mudah-mudahan dengan menyaksikan keindahan alam tsb, akan menjadikan kita lebih ingat kepada-Nya. Semoga....



Baca selengkapnya......

Rabu, 26 November 2008

Mari hindari "Ilmu Ember"

Belakangan hari ini di beberapa desa di Semarang menyelenggarakan sedekah bumi apitan. Salah satu kegiatan yang

diselenggarakan dalam tradisi tersebut adalah menanggap wayang kulit. Kalau mendengar wayang kulit, saya selalu ingat makluk-makluk lucu bernama Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Dari bibir mereka selalu keluar banyolan-banyolan yang segar, namun seringpula mengandung banyak petuah.

Satu petuah yang saya ingat adalah agar kita jangan menggunakan ilmu ember. Secara garis besar, dapat saya gambarkan sebagai berikut :


Melihat ayahnya yang akhir-akhir ini uring-uringan, Bagong curhat sama Petruk.
Bagong : "Kang, romo Semar sekarang koq sukanya pakai ilmu ember ya?"
Petruk : "Maksudnya apa Gong?"
Bagong : "Gini maksudku. Kalau ada orang tua nabrak ember yang berisi air buat ngepel dan tumpah, ia akan marah-marah, bilangnya ANAK GAK TAHU ATURAN, NARUH EMBER SEMBARANGAN. Sebaliknya, kalau ada anak yang nabrak ember yang berisi air buat ngepel dan tumpah, iapun marah-marah, bilangnya ANAK GAK HATI-HATI, MATANYA DITARUH DIMANA, EMBER SEGITU BESARNYA KOQ DITABRAK-TABRAK."

Bagaimana dengan kita?

Baca selengkapnya......

Senin, 24 November 2008

Jalan pagi

Istriku sering mengajak anakku jalan pagi di sekitar rumahku. Kondisi jalan yang naik turun merupakan sarana yang tepat buat menjaga kebugaran badan. Kadang-kadang anakku yang mengajak duluan.

Tapi anakku maunya kalau jalan pagi sebelum banyak orang lewat, sehingga tidak dilihat banyak orang. Pernah suatu hari, waktu ngajak jalan-jalan dan dituruti oleh istriku, tiba-tiba ia memarahin istriku. "Ibu sich, diajak dari tadi gak berangkat-berangkat. jadinya udah ada banyak bapak-bapak tuch... Uh....", gitu katanya. Padahal hari itu, begitu anakku bangun dan mengajak jalan, istriku langsung menurutinya. Setelah dibujuk-bujuk, diberitahu bahwa belum banyak bapak-bapak di jalan, anakku baru hilang ngambeknya.

Berikut ini foto anakku waktu jalan pagi di Klaten, kampung ayahnya.









Baca selengkapnya......

Kamis, 20 November 2008

Foto rumahku

Memenuhi permintaan beberapa sahabat, baik secara langsung maupun via email, berikut ini saya tampilkan foto : rumah, kolam ikan, dan tempat nongkrong depan rumah. Jreng... jreng... jreng.......









Baca selengkapnya......

Jumat, 14 November 2008

SMANSA CLA-10

Kenal badge ini ? Ya, ini adalah badge milik SMANSA CLA-10 (baca : SMA Negeri Satu Klaten). Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, saya begitu bangga memajangnya di lengan baju putihku. Untuk bisa mendapatkan badge tersebut diperlukan perjuangan yang lumayan berat. Maklum, sebagai sekolah favorit di Kota Kabupaten tempat kelahiranku SMA tersebut tentunya diperebutkan lulusan SMP sekabupaten.
Sebenarnya NEM SMP-ku gak tinggi-tinggi amat. Tapi aku bertekad, aku harus bisa nangkring di kursi Smansa, dengan harapan nantinya aku dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Deg deg-an juga mengikuti jurnal penerimaan siswa baru kala itu. Namun dengan kepasrahan yang tinggi, akhirnya aku bisa menimba ilmu disana.

Bulan-bulan pertama persaingan masih terasa ringan. Namun sejak menginjak semester kedua, kepalaku sudah mulai berat dan panas. Aku mulai terponthal-ponthal. Untungnya masih ada beberapa siswa yang lebih terponthal-ponthal dariku. Mereka adalah temen-temen yang ikut program Bilung (bina lingkungan).

Naik ke kelas-2, dengan mantap aku milih jurusan A3, Ilmu-ilmu sosial. Mulai saat itu kepalaku kembali dingin dan fresh. Dingin karena aku dengan mudah mengikuti pelajaran. Fresh karena banyak temen cewek, cakep-cakep lagi. Hehehe. Lulus SMA aku mendaftar UMPTN. Karena merasa lulusan SMA favorit dan udah ikut bimbel, aku memilih jurusan Akuntansi. Gak tanggung-tanggung. Akuntansi UGM , akuntansi Airlangga, dan jurusan akuntansi pada suatu sekolah kedinasan.

Kenapa aku ngebet kuliah di jurusan akuntansi. Ceritanya gini. Dulu aku sempet dimarahin guru akuntansi karena aku suka celometan di kelas. Maklum, anak-anak IPS, rame-rame khan.... Aku sampai ditampar. Ugh..... malu banget khan. Namun dengan sikap ksatria, akhirnya aku minta maaf. Sejak itu aku berjanji akan menyenangi pelajaran yang dibawakan bapak guru tsb.

Tidak diterima di PTN mengakibatkan aku merasa terjungkal. Aku hanya bisa merenungi nasibku. Setahun jadi pengangguran. Kerjaanku cuma memelihara rambut. Selama nganggur (14 bulan), aku ndak pernah potong rambut. Jadinya ikut anggota gondes (gondrong ndeso, hehehe....). Setahun berikutnya aku mencoba keberuntungan. Aku mendaftar UMPTN dan sekolah kedinasan. Hasilnya, aku hanya diterima di sekolah kedinasan, bukan di PTN harapanku. Namun aku bersyukur banget. Dengan kuliah di sekolah kedinasan, aku bisa jadi PNS. Lihatlah, aku tersenyum bahagia.........




Baca selengkapnya......

Rasanya tempat jalan-jalan di Semarang masih kurang

Disadari ataupun tidak, hari yg satu tlah berganti hari berikutnya. Begitu juga dengan bulan dan tahun, mereka lewat begitu saja. Kalau suasana hati kita enak, waktu terasa begitu cepat. Dan waktu hati kita dihimpit bermacam-macam persoalan, waktu terasa begitu lama. Aliya, yuniorku, kini dah lima tahun lebih. Ulang tahun yang kelima tidak kami rayakan seperti saat ulang tahunnya yang keempat. Dulu ulang tahun yang keempat, kami rayakan kecil-kecilan di rumah. Kami undang anak-anak tetangga se RT, dan kami undang badut yg cukup lucu untuk menghibur anak-anak. Ulang tahun yang ke lima ini, kami cuma beli kue tart. Kemudian hari minggunya, dimana anakku libur sekolah dan kamipun libur kerja, baru kami adakan acara makan-makan di luar.



Dengan bertambahnya usia, sudah pasti anakku tambah pinter dalam mengungkapkan keinginannya. Sekarang ini, setiap sabtu siang (pulang sekolah) dan tiap hari minggu, anakku selalu mengajak jalan-jalan. Aku sendiri bingung, harus kuajak kemana anak istriku. Aku sadar, kami memang memerlukan tempat rekreasi, tentunya yang murah meriah, yang dapat digunakan untuk melepaskan segala kejenuhan yang telah menghampiri kami. Tapi di Semarang rasanya agak susah menemukan tempat rekreasi yang cocok buat kami. Kebun binatang letaknya lumayan jauh, itupun konon kabarnya penghuninya kurus-kurus dan kurang banyak variasinya. Taman kota ya cuma gitu-gitu aja, anakku ndak bisa menikmati. Paling-paling akhirnya ya ke mall. Makan-makan di fastfood dan nemenin anak main di game zone. Setiap kesana anakku kujatah 10 s.d. 15 koin buat naik beraneka macam permainan yang ada. Disamping itu anakku sukanya main lonjak-lonjak.



Tapi kalau tiap minggu ke mall ya akhirnya bosen juga khan.... Untung masih ada Ngrembel. Tempat pemancingan ikan (tepatnya sich tempat makan ikan) di Gunung Pati. Lokasinya cukup dekat dari rumah kami. Disana ada kolam renang, flying fox, dan kuda tunggangan. Anakku paling senang berendam di kolam renang, meskipun awalnya agak takut-takut.

Pernah, aku sekeluarga bingung mo ngisi hari minggu kemana. Ke Simpang Lima rasanya terlalu riweh. Padat semrawut gitu lho. Hampir tiap hari minggu kayaknya warga Semarang tumplek blek disana. Kalau ndak ada kebutuhan yg ingin di beli, aku males kesana. Tapi kalau bersamaan mo beli sesuatu, misalnya : istri mo beli kerudung, baju anak, dsb, ya kami kesana. Sekalian muas-muasin anak naik bendi, becak, atau odong-odong (mainan berbentuk binatang dsb yg digenjot abang-abang). Pernah kami ke Masjid Agung Jawa Tengah. Disana kami naik menara, kaya di Monas. Kemudian naik kereta kelinci mengelilingi komplek masjid. Kemudian belanja di PKL-an yang mirip Simpang Lima. Lumayan......, buat variasi liburan.




Baca selengkapnya......

Kamis, 13 November 2008

Pembantu oh pembantu......

Semarang adalah kota yang kupilih menjadi homebase-ku. Aku lahir dan besar di klaten. Makanya aku sering menyebut diriku coklat, cowok klaten. Istriku lahir di Wonogiri namun sejak usia 2 tahun sampai anak kami lahir tinggal di Jakarta.

Aku tinggal di Semarang sejak 2 Agustus 1999, sejak pindah kerja dari Ambon Manise yg sedang dilanda kerusuhan. Beberapa tempat kost telah aku singgahi, antara lain di Jl. Kelud, Jl. Mahesa, Jl. Menoreh. Setelah aku menikah, aku tinggal rumah dinas di daerah Ngesrep. Selang 2 tahun, aku, istri, dan anakku menempati rumah sendiri di Perum Taman Puri Sartika, yang elok dan asri. Karena saya dan istri harus bekerja, anak kami diasuh oleh pembantu.
Yang pertama, panggil saja Bu dhe. Masih ada hubungan kerabat jauh sama ortu di klaten. Karena masih ada hubungan kerabat tsb, terjadi kesungkanan-kesungkanan yg mengakibatkan Bu dhe pulang.
Yang kedua, panggil juga Bu dhe. Orang grobogan. Sebenarnya kami cocok. Namun ditengah perjalanan bu dhe sakit dan tidak dapat mengasuh anak kami lagi.
Yang ketiga si A, anak remaja dari grobogan.
Yang keempat si B, juga anak remaja dari grobogan.
Yang kelima si C, anak remaja dari temanggung.
Yang keenam si D, anak remaja dari magelang.
Yang ketujuh si E, ibu muda dari gubug, grobogan.
Yang sekarang ini, yang kedelapan, Bu dhe dari Ambarawa.
Sampai anak kami berusia 5 tahun, kami telah berganti pembantu 8 kali. Dari si A s.d. si E, karena mereka masih muda, selalu saja ada "laporan" dari tetangga tentang cara mengasuh anak yg kurang bagus. Rata-rata sih mereka sibuk pacaran, baik dengan orang sekitar rumah maupun orang jauh melalui telpon. Maklum, usia mereka seharusnya masih cocok untuk bersenang-senang, belum waktunya bekerja. Ada lagi, dengan pembantu yang masih remaja, saya dan istri harus bangun pagi-pagi, masak ! Masakin buat anak dan pembantu kami, karena mereka tidak bersedia masak. Kalau ndak sempat masak, maka harus menyempatkan diri membeli makanan matang. Tapi bagaimanapun juga, kami membutuhkan mereka. Kami hanya bisa berdoa, semoga pembantu kami diberi kesabaran dalam ngasuh anak. Kami selalu memohon kepada Allah agar anak kami dijaga-Nya, sehingga pembantu kami tidak memperlakukan anak kami dgn tidak semestinya. Saya dan istri selalu berusaha ngalah kalau berhadapan dengan pembantu. Paling-paling menegur dengan hati-hati kalau ada hal yang kami rasa tidak pas. Sebab kalau kami menegur dengan keras atau bahkan marah, kami takut anak kami yg masih kecil menjadi ajang dendam.
Semoga saja pembantu kami yang sekarang bisa bertahan lama.................

Baca selengkapnya......

Anakku dah TK Besar

Ayah...................................
Seperti biasa, kalau aku sedang nongkrong bareng bapak-bapak di deket pos satpam depan rumahku, suara itu selalu menghampiriku. Mau gak mau aku harus pulang, meninggalkan pembicaraan serius atau sekedar obrolan santai dengan tetangga rumah.

Dulu, ketika baru menempati rumah ini, hampir tiap malam aku dan istri dibuat stres. Saat jam 11 malem adalah saat-saat yang mendebarkan. Jika jam itu anakku yg berumur 2tahun ndak nangis, berarti tidur kami akan nyenyak sampai pagi. Tapi kalau nangis, kadang histeris, dipastikan pagi-pagi kami harus menahan kantuk.
Kalau dah nangis, kami hanya bisa pasrah dan berdoa. Kami hanya nungguin dengan kesabaran. Setelah setengah jam atau sejam, anak kami akan pipis (ngompol) dan rewelnya akan pergi dengan sendirinya. Untungnya hal itu hanya berlangsung beberapa bulan. Kami membeli rumah akhir 2004, dan kami huni sejak awal september 2005. Rumah tsb sebelumnya kosong, ndak pernah dihuni oleh pemilik lama. Bisa jadi rumah tsb dimanfaatkan "pihak lain" yg ndak kelihatan mata manusia biasa. Sebelum mencapai usia 3 tahun merupakan masa-masa penuh kekhawatiran. Anak masih sering diampiri si pilek dan si batuk. Padahal kalau anak dah pilek, tidur malam kami jadi gak maximal. Padahal lagi, pagi-pagi kami harus siap-siap bekerja. Sekarang putri kami dah TK besar. Dah sering protes kalau kami pulang agak terlambat, lupa gak bawa oleh-oleh, atau ndak diajak jalan-jalan di hari minggu. Meskipun capek, kalau udah melihat anak tersenyum, rasanya jadi ringan.......

Baca selengkapnya......

Rumahku, Istanaku


Mungkin kalau bukan warga perumahan ini, ndak akan tau logo ini. Logo ini cuma ada di gerbang pintu masuk dan di pos satpam perumahan. Perumahan Taman Puri Sartika. Sebuah nama yang cukup cantik. Namun sayangnya tidak semua warga Semarang akrab dengan namanya (lain halnya jika orang nanya Puri Anjasmoro, hampir semua mengenalnya). Sopir taksi aja, selain kosti lho, ada yg ndak tau. Namun demikian, saya cukup membanggakan perumahan yang saya huni bersama istri dan sikecil buah hati kami.

Yang menyenangkan di perumahan ini a.l. :
- jarak dengan pusat kota relatif pendek
- udaranya relatif segar, diperbukitan bo'....
- nyamuk hampir ndak ada. Hmmm pulesnya tidur kami........
- bisa mendidik anak hidup lebih hemat (hehehe jarang orang jualan lewat sich).
Maka, bila anda sedang mencari-cari rumah buat tempat tinggal (bukan investasi), cobalah mampir ke perumahan kami. Rutenya relatif mudah dijangkau koq. Dari sampangan, lewat jembatan besi, naik aja menuju arah kampus Unes. Dari jembatan besi kira-kira 1,5 km, lihat ke arah kanan jalan (setelah toko keramik) maka ada gerbang perumahan dengan logo tsb. langsung masuk saja, dan biasanya disambut beberapa ekor sapi yang putih-putih & mulus disekitar lapangan. Sekitar 500 meter dari gerbang baru ditemukan rumah. Puter-puter saja, bebas koq. Ndak harus ninggal KTP pada pak satpam.

Pertama tinggal disana, kami stres. Air susah. Mo keluar susah. Mo jajan susah. Susah ini... Susah itu... Dst. Tapi sekarang Alhamdulillah semua permasalahan satu per satu mulai dapat diatasi. Air berlimpah, sudah bisa bikin kolam ikan bo'.....
Sampai jumpa.......

Baca selengkapnya......