Hampir tak terasa, ajang pesta demokrasi lima tahunan segera menghampiri kita. Alangkah indahnya jika kita secara bersama-sama dapat menjadikan pesta kali ini bernilai lain dari pesta-pesta yang pernah kita jalani bersama selama ini. Pemilu 2009 ini hendaknya dapat kita jadikan sebagai tonggak sejarah baru bangsa kita, dimana semua elemen bangsa melaksanakan apa yang menjadi tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab kepada masa depan bangsa Indonesia !
Jika dalam pesta-pesta yang diselenggarakan pada kesempatan sebelumnya kita jumpai sejumlah kekurangan, hendaknya hal tersebut dapat kita jadikan pelajaran di kesempatan yang akan datang. Mulai sekarang, kita bersama-sama menyambut masa depan bangsa kita, agar berkehidupan demokrasi yang sehat, terhormat dan bermartabat.
Bagaimana kita dapat mewujudkan cita-cita mulia tersebut?
Pertama, bagi para caleg yang telah tercantum dalam Daftar Calon Tetap hendaknya tidak jemu-jemu untuk meluruskan kembali niat mulianya. Sudah seharusnya, Saudara mencalonkan diri sebagai Caleg semata-mata hanya ingin menjadi seseorang yang rela mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memperjuangkan aspirasi orang-orang yang Saudara wakili. Ingat, Saudara hanyalah seorang calon wakil. Jadi jika dalam pesta demokrasi nanti Saudara ternyata tidak dipercaya untuk ditunjuk sebagai wakil, janganlah memaksakan diri dengan menghalalkan segala macam cara agar Saudara dapat ditunjuk menjadi wakil. Ditunjuk sebagai wakil adalah sebuah amanah. Amanah tidak dapat dibeli, dipaksakan dan dimanipulasi. Ia akan hadir menghampiri Saudara dengan penuh keikhlasan. Dan jika sewaktu-waktu Saudara tidak dipercaya lagi untuk mengemban amanah tersebut, bersegeralah untuk mengembalikannya kepada yang memberikan. Janganlah sekali-kali mempertahankan segala sesuatu yang bukan menjadi hak Saudara.
Kedua, bagi para pemilih. Pilihlah calon wakil yang benar-benar Saudara yakini, bahwa dia akan mendengar, memahami, dan melaksanakan aspirasi Saudara. Lihatlah dengan seksama, dengan hati nurani Saudara, apakah calon yang akan Saudara pilih bukan merupakan seorang penjilat yang hanya akan menimbulkan kericuhan, kesengsaraan, dan penderitaan yang berkepanjangan bagi bangsa ini dikemudian hari.
Ketiga, bagi seluruh anggota panitia pesta demokrasi. Kedudukan Saudara saat ini sangatlah penting, layaknya "wakil sementara" bagi seluruh elemen bangsa ini. Sebab, jika Saudara tidak mampu untuk berbuatlah adil, sebenarnya Saudara telah melakukan perbuatan yang dholim. Dholim kepada seluruh warga negara beserta seluruh anak keturunannya. Jika pesta demokrasi kali ini dilaksanakan dengan baik bahkan mampu menghasilkan figur-figur wakil yang baik, niscaya seluruh warga negara akan senang hati jika kelak diminta menghadiri kembali pesta berikutnya. Begitu juga sebaliknya, jika dalam pesta kali ini diwarnai berbagai kecurangan dan kericuhan, dan bahkan hanya menghasilkan wakil yang gemar merampok harta negara, senang berbuat jahat, berperilaku tidak senonoh, dan lain sebagainya, niscaya kelak di kemudian hari tak ada lagi warga yang bersedia meluangkan sedikit waktunya untuk menghadiri pesta berikutnya.
Keempat, Pemilu pada dasarnya memiliki tujuan baik. Tujuan baik hendaknya dicapai dengan usaha-usaha yang baik pula, dengan penuh kejujuran, ketulusan, keadilan, dan kedamaian. Mari kita hindari segala bentuk kecurangan, baik kecurangan kecil maupun besar, baik kecurangan pribadi maupun kecurangan terorganisir. Karena berbagai macam kecurangan tersebut sebenarnya awal terjadinya berbagai penyimpangan. Semoga kedamaian senantiasa menyertai jalannya pesta demokrasi kali ini. Jayalah Indonesia-ku, Indonseia kita bersama !!!
Baca selengkapnya......