Tak terasa, saat ini demam facebook hampir terjadi dimana-mana. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, politikus, karyawan swasta, dan PNS-pun berbondong-bondong mencicipi enaknya menggunakan fasilitas facebook. Semua itu berawal dari kisah suksesnya Mr. Barrack Obama menduduki tahta kepresidenan yang antara lain disumbangkan oleh penggunaan facebook pada masa kampanyenya.
Yang menjadi persoalan, tidak semua pengguna mampu memanfaatkan facebook tersebut secara bijaksana. Pada beberapa orang facebook telah menjadi candu, dan digunakan secara berlebihan sehingga penggunaaan facebook dimaksud justru mengganggu kinerjanya, yang pada akhirnya juga mengganggu kinerja perusahaan/instansi tempat dia bekerja.
Sebelum jauh melangkah, mari kita bersama-sama menyimak artikel berikut ini :
1. Sri Mulyani : Kalau Buka Internet, Jangan Hanya Facebook
2. Facebook, Membuat Networking atau Not Working?
Dari dua artikel tersebut, dapat kita lihat betapa khawatirnya orang tua/pimpinan kita terhadap dampak buruk yang ditimbulkan penggunaan facebook pada mahasiswa/karyawannya. Kekhawatiran tersebut tidak dapat kita salahkan, mengingat kebiasaan kita (orang Indonesia) rata-rata kurang mempunyai kedisiplinan diri yang tinggi, sehingga kurang dapat membedakan kapan waktunya membuka facebook dan kapan seharusnya belajar/bekerja kembali dengan penuh konsentrasi dan dedikasi.
Lantas, bagaimana sikap kita dalam menghadapi fenomena facebook ini? Menolak hadirnya suatu fasilitas teknologi tentu dapat menjadikan kita kuper dan gaptek. Namun menggunakannya secara berlebihan tentu juga akan menimbulkan efek buruk. Yang terbaik tentunya adalah menggunakannya dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Istilah kerennya ya kita harus profesional dan proporsional. Cara yang dapat ditempuh antara lain :
Pertama : Gunakan sesuai kebutuhan, dan jangan terlalu menuruti keinginan.
Kedua : Mulai sekarang kurangi atau bila mungkin jangan online di facebook pada jam kerja, jika hanya sekedar iseng-iseng. Namun jika memang diperlukan dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan, mengapa tidak? Diskusi dengan teman (mengenai penyelesaian suatu pekerjaan) melalui fasilitas chatting di facebook tentu lebih menghemat biaya kantor dan jauh mengasyikkan jika dibanding harus menggunakan telpon interlokal. Sedang kalau mau iseng-iseng atau sekedar say hello pada teman lama, ya sebaiknya kita lakukan pada jam istirahat atau setelah pulang ke rumah masing-masing. Ringkasnya, jangan istirahat di jam kerja, dan jangan kerja di jam istirahat. Begitukah?
Yang menjadi persoalan, tidak semua pengguna mampu memanfaatkan facebook tersebut secara bijaksana. Pada beberapa orang facebook telah menjadi candu, dan digunakan secara berlebihan sehingga penggunaaan facebook dimaksud justru mengganggu kinerjanya, yang pada akhirnya juga mengganggu kinerja perusahaan/instansi tempat dia bekerja.
Sebelum jauh melangkah, mari kita bersama-sama menyimak artikel berikut ini :
1. Sri Mulyani : Kalau Buka Internet, Jangan Hanya Facebook
2. Facebook, Membuat Networking atau Not Working?
Dari dua artikel tersebut, dapat kita lihat betapa khawatirnya orang tua/pimpinan kita terhadap dampak buruk yang ditimbulkan penggunaan facebook pada mahasiswa/karyawannya. Kekhawatiran tersebut tidak dapat kita salahkan, mengingat kebiasaan kita (orang Indonesia) rata-rata kurang mempunyai kedisiplinan diri yang tinggi, sehingga kurang dapat membedakan kapan waktunya membuka facebook dan kapan seharusnya belajar/bekerja kembali dengan penuh konsentrasi dan dedikasi.
Lantas, bagaimana sikap kita dalam menghadapi fenomena facebook ini? Menolak hadirnya suatu fasilitas teknologi tentu dapat menjadikan kita kuper dan gaptek. Namun menggunakannya secara berlebihan tentu juga akan menimbulkan efek buruk. Yang terbaik tentunya adalah menggunakannya dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Istilah kerennya ya kita harus profesional dan proporsional. Cara yang dapat ditempuh antara lain :
Pertama : Gunakan sesuai kebutuhan, dan jangan terlalu menuruti keinginan.
Kedua : Mulai sekarang kurangi atau bila mungkin jangan online di facebook pada jam kerja, jika hanya sekedar iseng-iseng. Namun jika memang diperlukan dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan, mengapa tidak? Diskusi dengan teman (mengenai penyelesaian suatu pekerjaan) melalui fasilitas chatting di facebook tentu lebih menghemat biaya kantor dan jauh mengasyikkan jika dibanding harus menggunakan telpon interlokal. Sedang kalau mau iseng-iseng atau sekedar say hello pada teman lama, ya sebaiknya kita lakukan pada jam istirahat atau setelah pulang ke rumah masing-masing. Ringkasnya, jangan istirahat di jam kerja, dan jangan kerja di jam istirahat. Begitukah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar