Dapat dipastikan, hampir setiap hari kita membuang sampah. Dulu, sewaktu saya masih kecil dan belum banyak menggunakan plastik, kita tidak begitu dipusingkan oleh sampah. Cukup dengan menggali tanah di kebun maka setiap hari kita dapat membuang sampah dengan ringan. Sampah-sampah tersebut lama-kelamaan justru menyuburkan tanaman di kebun kita.
Tapi sekarang, dimana plastik telah menyerbu kita, ditambah terbatasnya lahan di sekitar kita yang layak untuk dijadikan tempat pembuangan sampah, membuang sampah seakan telah menjadi beban tersendiri. Menurut Kompas, tahun 2006 saja sampah yang dihasilkan dari aktivitas warga Kota Semarang sudah mencapai lebih dari 4.000 meter kubik / hari. Lalu berapa produksi sampah saat ini di Semarang? Trus di Indonesia? Gak kebayang lagi dech....
Lalu siapa yang harus bertanggung jawab untuk menangani sampah di sekitar kita? Pemerintah kah? Jauh..................... Untuk menyediakan box truk sampah yang mencukupi kebutuhan saja masih susah, apalagi harus menyediakan tempat pengolahan sampah yang dilengkapi sarana & prasarana yang memadai.
Trus gimana donk...
Pemerintah memang perlu kita tuntut untuk meningkatkan tempat, sarana dan prasarana pembuangan/pengolahan sampah. Tapi alangkah baiknya kalau kita semua juga mau berperan dalam mengelola sampah di sekitar kita. Yach dari hal-hal yang nampaknya kecil dulu lach. Misalnya kalau kita belanja di pasar, jangan tiap item belanjaan dibungkus plastik sendiri-sendiri. Cukup pakai satu plastik besar yang bisa dipakai ulang. Trus kalau buang sampah, sedapat mungkin dipisahkan antara yang dapat dimanfaatkan para pemulung dengan yang tidak. Dan yang tak kalah penting, jangan membuang sampah di sungai, dijurang pinggir jalan, ataupun di kebun tetangga.
Tapi sekarang, dimana plastik telah menyerbu kita, ditambah terbatasnya lahan di sekitar kita yang layak untuk dijadikan tempat pembuangan sampah, membuang sampah seakan telah menjadi beban tersendiri. Menurut Kompas, tahun 2006 saja sampah yang dihasilkan dari aktivitas warga Kota Semarang sudah mencapai lebih dari 4.000 meter kubik / hari. Lalu berapa produksi sampah saat ini di Semarang? Trus di Indonesia? Gak kebayang lagi dech....
Lalu siapa yang harus bertanggung jawab untuk menangani sampah di sekitar kita? Pemerintah kah? Jauh..................... Untuk menyediakan box truk sampah yang mencukupi kebutuhan saja masih susah, apalagi harus menyediakan tempat pengolahan sampah yang dilengkapi sarana & prasarana yang memadai.
Trus gimana donk...
Pemerintah memang perlu kita tuntut untuk meningkatkan tempat, sarana dan prasarana pembuangan/pengolahan sampah. Tapi alangkah baiknya kalau kita semua juga mau berperan dalam mengelola sampah di sekitar kita. Yach dari hal-hal yang nampaknya kecil dulu lach. Misalnya kalau kita belanja di pasar, jangan tiap item belanjaan dibungkus plastik sendiri-sendiri. Cukup pakai satu plastik besar yang bisa dipakai ulang. Trus kalau buang sampah, sedapat mungkin dipisahkan antara yang dapat dimanfaatkan para pemulung dengan yang tidak. Dan yang tak kalah penting, jangan membuang sampah di sungai, dijurang pinggir jalan, ataupun di kebun tetangga.
2 komentar:
PERTAMAX..
hehehe..
kita semua bertanggung jawablah, kalau mau menyalahkan pemerintah tanpa kita rakyatnya mau berswadaya untuk menjaga kebersihan ya sama aja dong...
go green...
Posting Komentar