Hari ini tanggal 20. Sambil nyari makan siang, mari kita amati bersama loket-loket tempat pembayaran listrik disekitar kita. Dijamin padat ! Mengapa? Karena kita memiliki kebiasaan (bukan budaya lho...) melaksanakan sesuatu mepet pada tanggal terakhir pembayaran/pelaksanaan suatu kewajiban.
Mau bukti lain? Coba datang ke Kantor Pelayanan Pajak di sekitar anda pada tanggal 20, pasti kantor tersebut akan lebih ramai dibanding tanggal-tanggal lainnya.
Kalau kita pikir-pikir dengan seksama, sebenarnya gak ada untungnya kalau kita menunda-nunda kewajiban itu. Sebagian kita khan gajian tanggal muda, sedangkan loket pembayaran listrik sudah dibuka lebar-lebar mulai tanggal 6. Kalau saja kita mau membayar tagihan listrik sebelum tanggal 10, sebenarnya kita akan lebih nyaman. Selain tidak perlu ngantre berlama-lama, uang yang kita anggarkan untuk membayar tagihan listrik juga terhindar dari kemungkinan "terpakai" buat keperluan yang lain. Khan nggak lucu, gara-gara kurang disiplin dalam membayar tagihan listrik, rumah kita jadi gelap gulita kaya begini nich.....
Mau bukti lain? Coba datang ke Kantor Pelayanan Pajak di sekitar anda pada tanggal 20, pasti kantor tersebut akan lebih ramai dibanding tanggal-tanggal lainnya.
Kalau kita pikir-pikir dengan seksama, sebenarnya gak ada untungnya kalau kita menunda-nunda kewajiban itu. Sebagian kita khan gajian tanggal muda, sedangkan loket pembayaran listrik sudah dibuka lebar-lebar mulai tanggal 6. Kalau saja kita mau membayar tagihan listrik sebelum tanggal 10, sebenarnya kita akan lebih nyaman. Selain tidak perlu ngantre berlama-lama, uang yang kita anggarkan untuk membayar tagihan listrik juga terhindar dari kemungkinan "terpakai" buat keperluan yang lain. Khan nggak lucu, gara-gara kurang disiplin dalam membayar tagihan listrik, rumah kita jadi gelap gulita kaya begini nich.....
Lha sudah mbayar rajin aja kadang terpaksa merasakan kegelapan koq. We kek kek kek kek (kalau sering terjadi pemadalam oleh PLN, kita marahin bareng-bareng aja ya.....). Belum lagi kalau nasib baik baru berpihak pada kita, bisa-bisa dapat undian berhadiah dari pihak PLN.
Yang perlu saya garis bawahi lagi, "mepet" adalah bukan budaya kita. Ia hanyalah kebiasaan kita. Kebiasaan kurang baik (kalau gak mau dibilang kebiasaan buruk), yang sebenarnya dapat kita hindari demi kenyamanan kita sendiri.
Bagi yang beragama Islam, bukankah kita telah diperintahkan untuk menunaikan sholat wajib di awal waktu? Kalau untuk hal yang satu ini kita benar-benar telah membiasakan tertib waktu, Insya Allah kebiasaan mepet yang selama ini kita miliki sedikit demi sedikit dapat kita kurangi, bahkan kita tinggalkan. Mari kita belajar bersama.... Bersama kita bisa ! (hehehe..., koq kaya iklan politik saja...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar