Disadari ataupun tidak, hari yg satu tlah berganti hari berikutnya. Begitu juga dengan bulan dan tahun, mereka lewat begitu saja. Kalau suasana hati kita enak, waktu terasa begitu cepat. Dan waktu hati kita dihimpit bermacam-macam persoalan, waktu terasa begitu lama. Aliya, yuniorku, kini dah lima tahun lebih. Ulang tahun yang kelima tidak kami rayakan seperti saat ulang tahunnya yang keempat. Dulu ulang tahun yang keempat, kami rayakan kecil-kecilan di rumah. Kami undang anak-anak tetangga se RT, dan kami undang badut yg cukup lucu untuk menghibur anak-anak. Ulang tahun yang ke lima ini, kami cuma beli kue tart. Kemudian hari minggunya, dimana anakku libur sekolah dan kamipun libur kerja, baru kami adakan acara makan-makan di luar.
Dengan bertambahnya usia, sudah pasti anakku tambah pinter dalam mengungkapkan keinginannya. Sekarang ini, setiap sabtu siang (pulang sekolah) dan tiap hari minggu, anakku selalu mengajak jalan-jalan. Aku sendiri bingung, harus kuajak kemana anak istriku. Aku sadar, kami memang memerlukan tempat rekreasi, tentunya yang murah meriah, yang dapat digunakan untuk melepaskan segala kejenuhan yang telah menghampiri kami. Tapi di Semarang rasanya agak susah menemukan tempat rekreasi yang cocok buat kami. Kebun binatang letaknya lumayan jauh, itupun konon kabarnya penghuninya kurus-kurus dan kurang banyak variasinya. Taman kota ya cuma gitu-gitu aja, anakku ndak bisa menikmati. Paling-paling akhirnya ya ke mall. Makan-makan di fastfood dan nemenin anak main di game zone. Setiap kesana anakku kujatah 10 s.d. 15 koin buat naik beraneka macam permainan yang ada. Disamping itu anakku sukanya main lonjak-lonjak.
Tapi kalau tiap minggu ke mall ya akhirnya bosen juga khan.... Untung masih ada Ngrembel. Tempat pemancingan ikan (tepatnya sich tempat makan ikan) di Gunung Pati. Lokasinya cukup dekat dari rumah kami. Disana ada kolam renang, flying fox, dan kuda tunggangan. Anakku paling senang berendam di kolam renang, meskipun awalnya agak takut-takut.
Pernah, aku sekeluarga bingung mo ngisi hari minggu kemana. Ke Simpang Lima rasanya terlalu riweh. Padat semrawut gitu lho. Hampir tiap hari minggu kayaknya warga Semarang tumplek blek disana. Kalau ndak ada kebutuhan yg ingin di beli, aku males kesana. Tapi kalau bersamaan mo beli sesuatu, misalnya : istri mo beli kerudung, baju anak, dsb, ya kami kesana. Sekalian muas-muasin anak naik bendi, becak, atau odong-odong (mainan berbentuk binatang dsb yg digenjot abang-abang). Pernah kami ke Masjid Agung Jawa Tengah. Disana kami naik menara, kaya di Monas. Kemudian naik kereta kelinci mengelilingi komplek masjid. Kemudian belanja di PKL-an yang mirip Simpang Lima. Lumayan......, buat variasi liburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar