Kenal badge ini ? Ya, ini adalah badge milik SMANSA CLA-10 (baca : SMA Negeri Satu Klaten). Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, saya begitu bangga memajangnya di lengan baju putihku. Untuk bisa mendapatkan badge tersebut diperlukan perjuangan yang lumayan berat. Maklum, sebagai sekolah favorit di Kota Kabupaten tempat kelahiranku SMA tersebut tentunya diperebutkan lulusan SMP sekabupaten.
Sebenarnya NEM SMP-ku gak tinggi-tinggi amat. Tapi aku bertekad, aku harus bisa nangkring di kursi Smansa, dengan harapan nantinya aku dapat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Deg deg-an juga mengikuti jurnal penerimaan siswa baru kala itu. Namun dengan kepasrahan yang tinggi, akhirnya aku bisa menimba ilmu disana.
Bulan-bulan pertama persaingan masih terasa ringan. Namun sejak menginjak semester kedua, kepalaku sudah mulai berat dan panas. Aku mulai terponthal-ponthal. Untungnya masih ada beberapa siswa yang lebih terponthal-ponthal dariku. Mereka adalah temen-temen yang ikut program Bilung (bina lingkungan).
Naik ke kelas-2, dengan mantap aku milih jurusan A3, Ilmu-ilmu sosial. Mulai saat itu kepalaku kembali dingin dan fresh. Dingin karena aku dengan mudah mengikuti pelajaran. Fresh karena banyak temen cewek, cakep-cakep lagi. Hehehe. Lulus SMA aku mendaftar UMPTN. Karena merasa lulusan SMA favorit dan udah ikut bimbel, aku memilih jurusan Akuntansi. Gak tanggung-tanggung. Akuntansi UGM , akuntansi Airlangga, dan jurusan akuntansi pada suatu sekolah kedinasan.
Kenapa aku ngebet kuliah di jurusan akuntansi. Ceritanya gini. Dulu aku sempet dimarahin guru akuntansi karena aku suka celometan di kelas. Maklum, anak-anak IPS, rame-rame khan.... Aku sampai ditampar. Ugh..... malu banget khan. Namun dengan sikap ksatria, akhirnya aku minta maaf. Sejak itu aku berjanji akan menyenangi pelajaran yang dibawakan bapak guru tsb.
Tidak diterima di PTN mengakibatkan aku merasa terjungkal. Aku hanya bisa merenungi nasibku. Setahun jadi pengangguran. Kerjaanku cuma memelihara rambut. Selama nganggur (14 bulan), aku ndak pernah potong rambut. Jadinya ikut anggota gondes (gondrong ndeso, hehehe....). Setahun berikutnya aku mencoba keberuntungan. Aku mendaftar UMPTN dan sekolah kedinasan. Hasilnya, aku hanya diterima di sekolah kedinasan, bukan di PTN harapanku. Namun aku bersyukur banget. Dengan kuliah di sekolah kedinasan, aku bisa jadi PNS. Lihatlah, aku tersenyum bahagia.........
Jumat, 14 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar